10 Jun 2021

 

The Solomon Paradox

Mengapa kita bisa berpikir lebih jernih ketika membantu penyelesaian masalah orang lain? 

"Lha kok aku nasehati orang lain yang dapat masalah kayaknya mantep bener, lho? Tapi pas masalahnya aku sendiri yang ngalamin, kenapa jadinya menthok gini? "

Inilah yang disebut dalam istilah 𝘛𝘩𝘦 𝘚𝘰𝘭𝘰𝘮𝘰𝘯 𝘗𝘢𝘳𝘢𝘥𝘰𝘹 (Paradoks Salomo). Kecenderungan individu untuk berpikir lebih bijaksana ketika melihat masalah yang dihadapi orang lain daripada masalah yang dihadapi diri sendiri. 

Bijaksana dalam arti mampu 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪𝘮𝘣𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘴𝘱𝘦𝘬𝘵𝘪𝘧, 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘬𝘶𝘪 𝘬𝘦𝘵𝘦𝘳𝘣𝘢𝘵𝘢𝘴𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘦𝘵𝘢𝘩𝘶𝘢𝘯, 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘬𝘦𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘶𝘣𝘢𝘩𝘢𝘯. 

Igor Grossman adalah orang yang pertama kali menyebutkan istilah 𝘛𝘩𝘦 𝘚𝘰𝘭𝘰𝘮𝘰𝘯 𝘗𝘢𝘳𝘢𝘥𝘰𝘹 ini. Menurutnya, kebijaksanaan individu terhadap dirinya dan orang lain itu asimetris. Artinya, ada kecenderungan bagi individu untuk lebih bijak dalam merespons masalah yang dialami orang lain daripada dirinya karena ada jarak. 

Dalam melihat suatu persoalan, ada 2 cara yang biasanya dilakukan individu: 

Pertama, ia akan membuat jarak, memisahkan antara diri dari peristiwa yang dialami -- 𝘚𝘦𝘭𝘧 - 𝘥𝘪𝘴𝘵𝘢𝘯𝘤𝘪𝘯𝘨. Efek dari 𝘚𝘦𝘭𝘧 - 𝘥𝘪𝘴𝘵𝘢𝘯𝘤𝘪𝘯𝘨 ini yakni individu mampu mengurangi reaksi emosi terhadap masalah, dapat menghindarkan diri untuk memikirkan berulangkali masalah yang dialami, menurunkan stress dan interprestasi terhadap situasi yang melingkupi berubah. 

Kedua, kecenderungan untuk fokus pada diri sendiri dan larut dalam masalah -- 𝘚𝘦𝘭𝘧 - 𝘪𝘮𝘮𝘦𝘳𝘴𝘦𝘥. Akibatnya ketika mengalami suatu masalah, seseorang akan larut, tenggelam memikirkannya berulangkali dan stress. Sehingga ia tak mampu secara cepat berpikir jernih dan bijaksana dalam mengatasi permasalahan yang dialami. 

Setelah tahu Paradoks Salomo, 𝘚𝘦𝘭𝘧 - 𝘥𝘪𝘴𝘵𝘢𝘯𝘤𝘪𝘯𝘨 dan 𝘚𝘦𝘭𝘧 - 𝘪𝘮𝘮𝘦𝘳𝘴𝘦𝘥, sebagai bahan refleksi: kita tak bisa memprediksi secara akurat bahwa jika kita berada pada situasi A, maka kita akan bertindak seperti apa. Karena, kita bisa lebih cepat larut dalam suatu masalah yang dialami sendiri dan kemungkinan berjarak dengannya akan membutuhkan waktu. 

Makanya kita lebih bijak dalam menasehati orang lain ketika mereka mengalami suatu masalah, tapi cenderung kerepotan sendiri apabila masalah yang sama menerpa diri kita.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar