7 Sep 2021

 

Cinta dalam Pandangan Rumi


The Bank Of River

𝙈𝘼𝙆𝙉𝘼 𝘾𝙄𝙉𝙏𝘼

𝙅𝙖𝙡𝙖𝙡𝙪𝙙𝙙𝙞𝙣 𝙍𝙪𝙢𝙞

𝘚𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪𝘱𝘶𝘯 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘶𝘶𝘳𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘶𝘫𝘦𝘭𝘢𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘯𝘫𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘦𝘣𝘢𝘳,
𝘕𝘢𝘮𝘶𝘯 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘬𝘶𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨𝘪, 𝘢𝘬𝘶 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘮𝘢𝘭𝘶 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘬𝘦𝘵𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪
𝘔𝘦𝘴𝘬𝘪𝘱𝘶𝘯 𝘭𝘪𝘥𝘢𝘩𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘮𝘱𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘳𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨,
𝘕𝘢𝘮𝘶𝘯 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘭𝘪𝘥𝘢𝘩, 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘵𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨
𝘚𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘱𝘦𝘯𝘢 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘨𝘦𝘴𝘢-𝘨𝘦𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘭𝘪𝘴𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢

𝘒𝘢𝘵𝘢-𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘱𝘦𝘤𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘦𝘱𝘪𝘯𝘨-𝘬𝘦𝘱𝘪𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢
𝘋𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘳𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢, 𝘢𝘬𝘢𝘭 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘢𝘳𝘪𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘢𝘺𝘢
𝘉𝘢𝘨𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘭𝘦𝘥𝘢𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘢𝘳𝘪𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘭𝘶𝘮𝘱𝘶𝘳 𝘩𝘪𝘯𝘢
𝘊𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪𝘭𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘳𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢
𝘋𝘢𝘯 𝘬𝘪𝘴𝘢𝘩 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢!

Seorang Sufi besar, Jalaluddin Rumi, menggali pemahaman tentang cinta hingga ia menemukan maknanya yang paling ilahiyah dan filosofis. Cinta, sebuah dunia rasa yang amat indah dan batiniah bagi setiap insan, memiliki makna yang begitu dalam. Berikut ini arti cinta secara filosofis dalam pandangan Rumi:

1. Cinta adalah sebuah 'ruh' persatuan dengan alam semesta, perasaan universal yang ada dalam diri setiap orang dari agama dan budaya apa pun.

2. Cinta adalah obat bagi semua penyakit jiwa

 Cinta adalah pemulihan terhadap kesombongan yang melekat dalam diri manusia, tabib dari segala kelemahan dan dukacita.

Dalam konteks ini Rumi menerangkan bahwa ketika  orang berhubungan dengan sesuatu tapi tidak membutuhkan pamrih apa pun selain hanya untuk yang dicintai, maka cinta telah melenyapkan ego atau ke-aku-an dirinya yang sebelumnya telah membuat dirinya angkuh sebagai penyakit bagi jiwanya. Cinta yang demikian telah menjadi obat yang menyembuhkan menjadi orang yang rendah hati, selalu ingin memberi tanpa balasan apapun.

3. Cinta adalah kekuatan yang menggerakkan perputaran dunia dan alam semesta

Kehidupan dunia itu dinamis berkat cinta. Pertemuan dan perpisahan pun ada karena cinta. Rumi memberi contoh seorang ibu yang mencintai anaknya harus rela berpisah (menyapih) sang anak demi pertumbuhan jiwanya. Ini terjadi karena cinta ibu yang dalam terhadap anaknya. Penciptaan baru ada setelah yang lama menghilang, kelahiran terjadi untuk menggantikan yang telah berpulang adalah juga bukti cintanya Tuhan kepada manusia melalui keseimbangan semesta.

4. Cinta adalah jalan spiritualitas

Semakin seseorang mencintai, karakternya akan semakin 'menuhan'.

Jika seseorang mencintai dengan ketulusan hatinya, maka segala perbuatannya akan menjadi semakin spiritual yang merefleksikan sifat-sifat ilahiyah - mengasihi, menyayangi, melindungi yang dicintainya. Sifat-sifat Tuhan yang Maha Pengasih, Penyayang dan Maha Melindungi secara langsung memancar keluar dari jiwanya.

5. Cinta memberikan makna bagi kehidupan dan eksistensi manusia

Tanpa cinta, manusia adalah kosong belaka, hanya hidup melalui jasad dan ruh saja. Tidak ada cahaya ilahiyah yang menerangi jalan kehidupannya.

6. Cinta meninggikan/mentransendenkan intelek

 Kekuatan intelek/kemampuan berpikir mampu memberikan kemudahan bagi kehidupan manusia. Tetapi tanpa dilandasi cinta pada kebaikan, kekuatan intelek menjadi hina dan rendah, dan diperbudak hawa nafsu. Daya intelektual yang cinta pada kebaikan memuliakan manusia dan membebaskan diri dari hawa nafsunya. Lebih jauh lagi Rumi menjelaskan bahwa "𝘖𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘯𝘵𝘦𝘭𝘦𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘮𝘱𝘢𝘶𝘪 𝘯𝘢𝘧𝘴𝘶𝘯𝘺𝘢, 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘢𝘱𝘢𝘪 𝘥𝘦𝘳𝘢𝘫𝘢𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘵𝘪𝘯𝘨𝘨𝘪 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘪𝘬𝘢𝘵; 𝘥𝘢𝘯 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘯𝘢𝘧𝘴𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘭𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘵𝘦𝘭𝘦𝘬𝘯𝘺𝘢, 𝘥𝘪𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘫𝘢𝘵𝘶𝘩 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘦𝘳𝘢𝘫𝘢𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘳𝘦𝘯𝘥𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘣𝘪𝘯𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨. "

7. Cinta itu dunia rasa, istimewa bagi setiap pecinta

Suatu ketika Rumi ditanya, "Apa itu cinta?"
Jangan tanya tentang maknanya. Kalau engkau sudah menjadi seperti aku, maka engkau akan tahu.
"Saat cinta memanggilmu, engkau akan berkisah tentang itu."

Hal ini menjelaskan bahwa cinta adalah sebuah dunia rasa, akal pikiran pun kesulitan mendefinisikannya. Rumi menganjurkan kalau orang ingin mengetahui apa itu cinta, sebaiknya ia memberi dirinya kesempatan untuk mencintai setulus hati kepada yang dicintainya. Masuklah ke dalam pengalaman mencinta.

8. Ekspresi karena cinta pasti terbaik

Semua ungkapan perasaan baik yang diucapkan lewat kata ataupun yang ditunjukkan perbuatan pasti yang paling baik dan bagus kualitasnya. Mengapa? Menurut Rumi, manusia yang dipengaruhi cinta akan menyukai segala yang baik dan indah untuk diekspresikan sebagai persembahan bagi yang dicintainya, bahkan bagi dirinya sendiri juga sebagai wujud kecintaannya.

9. Cinta itu kekuatan

Cinta memiliki energi yang sangat besar, dan mampu membuat perubahan bahkan menciptakan hal baru dari yang sebelumnya tidak ada. Dalam bahasa yang amat puitis Rumi mengungkapkannya sebagai berikut:

𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢, 𝘥𝘶𝘳𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘮𝘢𝘸𝘢𝘳.

𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢, 𝘤𝘶𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘦𝘭𝘮𝘢 𝘢𝘯𝘨𝘨𝘶𝘳 𝘴𝘦𝘨𝘢𝘳.

𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢, 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘱𝘦𝘯𝘫𝘢𝘳𝘢 𝘣𝘢𝘬 𝘬𝘦𝘥𝘢𝘪 𝘮𝘢𝘸𝘢𝘳.

𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢, 𝘴𝘦𝘵𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘣𝘪𝘥𝘢𝘥𝘢𝘳𝘪.

𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢, 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘭𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘣𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘣𝘦𝘳𝘶𝘯𝘵𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯.

𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢, 𝘢𝘮𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘳𝘢𝘮𝘢𝘩.

𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢, 𝘢𝘱𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘰𝘣𝘢𝘳 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘤𝘢𝘩𝘢𝘺𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯.

𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢, 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘴𝘦𝘩𝘢𝘵.

𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢, 𝘥𝘶𝘬𝘢 𝘤𝘪𝘵𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘳𝘪𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘦𝘮𝘣𝘪𝘳𝘢.

10. Cinta itu penyatuan

Di dalam karya Matsnawi, Rumi mengisahkan tentang cinta yang menyatukan. Beliau menjelaskan  melalui karakter Majnun.

Berpisah dari Layla, Majnun jatuh sakit. Badan semakin lemah, sementara suhu badan semakin tinggi. Para tabib menyarankan bedah untuk mengeluarkan darah kotor sehingga suhu badannya menurun.

Majnun menolak, "Jangan. Jangan melakukan bedah terhadap saya. "

Para tabib heran, "Kamu yang selama ini keluar masuk hutan sendirian, tidak takut dimangsa binatang buas... Kenapa kamu takut dengan pisau bedah? "

"Tidak," jawab Majnun, "Bukan pisau bedah yang kutakuti."

"Lalu apa yang kau takuti?"

"Jangan-jangan pisau bedah itu menyakiti Layla. "

"Menyakiti Layla? Mana bisa! Yang dibedah badanmu."

"Justru itu. Layla berada dalam setiap bagian tubuhku. Orang yang berjiwa terang tak akan dapat melihat perbedaan antara aku dan Layla."

Melalui kisah cinta Layla dan Majnun ini, Rumi hendak menyampaikan bahwa ketika seseorang  jatuh cinta, ia sudah kehilangan dirinya. Yang ada hanya orang yang dicintainya. Segala perbuatannya hanya diarahkan untuk menyenangkan kekasihnya. Bahkan ia rela mengorbankan dirinya sendiri demi cintanya itu. Ia telah menyatu menjadi bagian diri kekasihnya.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar