18 Mei 2015

 

Sekilas Tentang Metode Biografi Penulisan Cerita

Cerita dapat dikatakan sebuah dunia tersendiri. Ia punya hukumnya tersendiri, sekalipun bisa juga ditemukan kemiripan dengan realitas di dunia nyata.Karena dunianya yang khusus, cerita memiliki tokoh-tokoh yang menghidupkan pelbagai peristiwa yang saling kait-mengait. Mengisi cerita dari awal hingga menuju tahap penyelesaiannya.

Penokohan dengan peran fungsionalnya tadi, akhirnya menciptakan drama-drama yang dialami 'orang-orang' dalam sebuah cerita. Tiap drama yang dialami para tokoh sungguh terpusat pada tiga aspek penting:

1. Aspek fisik : menggambarkan rincian keadaan fisik yang dimiliki "orang-orang" dalam sebuah cerita.

- Misalnya, mengapa rambut sang tokoh panjang atau pendek, ikal atau lurus menjuntai dan bagaimana tokoh cerita juga lingkungannya melihat ini sebagai ciri tersendiri?

2. Aspek psikologis : menggambarkan 'pedalaman' diri tokoh cerita.

- Misalnya, mengapa tokoh cerita merasa sedih atau gembira, apa sebab dan akibat dari pengalaman batiniah itu bagi dirinya? Bagaimana lingkungan tokoh cerita menerima akibat ini?

3. Aspek sosiologis : menggambarkan lingkungan sosial dimana tokoh cerita berinteraksi dengan sesamanya.

- Misalnya, tinggal di lingkungan keras telah membentuk perwatakan sang tokoh jadi berjiwa 'pembangkang', atau akibat-akibat lain yang berasal dari reaksi timbal-balik antara tokoh cerita dan masyarakatnya.

Pada akhirnya, sebuah cerita bisa dipandang sebagai rekaman biografis tertentu, yang membujuk pembaca untuk tetap setia mengalami realitas fiksional yang kaya pengalaman-pengalaman baru.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar