Cerita dapat dikatakan sebuah dunia tersendiri. Ia punya hukumnya tersendiri, sekalipun bisa juga ditemukan kemiripan dengan realitas di dunia nyata.Karena dunianya yang khusus, cerita memiliki tokoh-tokoh yang menghidupkan pelbagai peristiwa yang saling kait-mengait. Mengisi cerita dari awal hingga menuju tahap penyelesaiannya.
Penokohan dengan peran fungsionalnya tadi, akhirnya menciptakan drama-drama yang dialami 'orang-orang' dalam sebuah cerita. Tiap drama yang dialami para tokoh sungguh terpusat pada tiga aspek penting:
1. Aspek fisik : menggambarkan rincian keadaan fisik yang dimiliki "orang-orang" dalam sebuah cerita.
- Misalnya, mengapa rambut sang tokoh panjang atau pendek, ikal atau lurus menjuntai dan bagaimana tokoh cerita juga lingkungannya melihat ini sebagai ciri tersendiri?
2. Aspek psikologis : menggambarkan 'pedalaman' diri tokoh cerita.
- Misalnya, mengapa tokoh cerita merasa sedih atau gembira, apa sebab dan akibat dari pengalaman batiniah itu bagi dirinya? Bagaimana lingkungan tokoh cerita menerima akibat ini?
3. Aspek sosiologis : menggambarkan lingkungan sosial dimana tokoh cerita berinteraksi dengan sesamanya.
- Misalnya, tinggal di lingkungan keras telah membentuk perwatakan sang tokoh jadi berjiwa 'pembangkang', atau akibat-akibat lain yang berasal dari reaksi timbal-balik antara tokoh cerita dan masyarakatnya.
Pada akhirnya, sebuah cerita bisa dipandang sebagai rekaman biografis tertentu, yang membujuk pembaca untuk tetap setia mengalami realitas fiksional yang kaya pengalaman-pengalaman baru.
Other Links
Popular Posts
-
Tak salah jika mengatakan dunia berhutang nuansa romantis pada Kenny G. Betapa tidak? Musik instrumnetal yang dimainkan oleh saksofoni...
-
Tema kematian adalah sebuah tema yang kerapkali muncul dalam sebuah puisi. Barangkali karena puisi itu sendiri berfungsi sebagai sar...
-
Puisi mungkin adalah jenis sastra yang paling sulit. Ini mungkin karena sifat kebanyakan puisi membutuhkan kepadatan dan intensitas yang t...
0 komentar:
Posting Komentar