jika aku kuasa menapak tangga langit
di atas sana, akan kutanya tuhan
dimana akan kucari lagi
jejak memudar, terhapus hujan
dulu, pernah singgah di sini
hatiku masih seluas langit
baginya, sungguh!
tapi ia berlalu seperti waktu
yang melayukan mekar bunga,
menguningkan tiap helai dedaunan
rontok, terkapar di rerumputan
dadaku masih seluas samudera
baginya, sungguh!
namun ia adalah badai
yang memantik amuk ombak,
gaduhkan pekik ngeri camar,
menyerak puing asaku di bibir pantai
biarpun begitu ku masih inginkan
ia kembali, tapi bukan bak musafir
yang hanya sebentar mampir
biarpun begitu ku masih inginkan
ia kembali, tapi bukan seumpama mimpi
mengawang, ku tak berpijak lagi di bumi
datang, datanglah engkau kekasih!
ku rindu bagai hujan dinanti
ruang kalbuku kering merekah
tanpamu, lama nian dirajam sudah
datang, datanglah engkau kekasih!
semerdu seribu burung bernyanyi
riuhkan kembali sunyi jiwaku ini
seperti pagi menyambut hari baru berseri
ku inginkan ia di sini
nyata mendekat sebagai tubuh
hingga bisa kuraba sentuh
sebab, hanya untuknya aku berbagi
sepenggal waktuku tersisa kini
biar berapa pun lamanya kunanti
aduhai, biar berapa pun lamanya kunanti
(2 Juli 2023)
0 komentar:
Posting Komentar