"Sebelum tertidur, sang Don membayangkan dirinya akan hidup selamanya, dan keturunan Keluarga Clericuzio akan menjadi bagian dari umat manusia, selamanya. Dialah yang telah menciptakan kesinambungan ini. Dirinya seorang.
Tapi ... Oh, betapa dunia yang kejam ini memaksa manusia untuk berbuat dosa."
Demikian bunyi paragraf penutup dari novel yang saya baca karangan Mario Puzo, THE LAST DON (Godfather Terakhir). Novel ini bercerita tentang sebuah keluarga besar Mafia yang terakhir — Keluarga Clericuzio.
Dikisahkan setahun setelah melakukan aksi yang paling ganas dalam hidupnya, Don Domenico Clericuzio, sang pemimpin, memutuskan untuk mulai menarik diri dari dunia kejahatan, agar keturunannya dapat menjalani hidup sebagai orang baik-baik.
“Sudah waktunya menjalankan taktik yang berbeda. Terlalu berbahaya memamerkan kekuasaan secara terang-terangan. Tapi penyerahan kekuasaan itu sendiri harus merupakan tindakan yang sangat riskan. Harus dilakukan dengan sangat halus dan taktis, disertai niat baik yang tulus. Dan itu mesti dilakukan di sini, di tanahnya sendiri.”
Sang Don pun mengundang keluarga-keluarga Mafia terbesar di Amerika. Mereka semua adalah partner-partnernya dalam berbisnis selama ini. Ia kemudian mulai mengatur dengan membagi-bagi wilayah kekuasaannya kepada masing-masing mereka.
"Hari ini Don Clericuzio akan mengubah kehidupan mereka semua. Mudah-mudahan ke arah yang lebih baik. Itulah yang diharapkannya.
Kesepuluh pimpinan Mafia sudah berkumpul di ruang khusus, untuk mengikuti rapat."
Sementara itu Sang Don perlahan-lahan mengalihkan bisnis besarnya ke Hollywood dan Las Vegas, tempat uang bisa diperoleh secara sah. Tujuannya tak lain supaya seluruh anak cucu dari keturunannya kelak bisa hidup berdampingan dengan masyarakat secara legal, tapi tentu saja tetap hidup bergelimangan kemewahan.
Namun ada bibit-bibit kejahatan dalam sejarah keluarga itu, yang disebar oleh sang Don sendiri. Dan pada puncaknya, nafsu jahat ini menimbulkan pertentangan antara Cross De Lena, putra algojo Keluarga Clericuzio, dengan Dante Clericuzio, cucu kesayangan sang Don yang harus darah. Dan ternyata pembunuhan tetap merupakan keahlian utama klan Clericuzio.
Cerita tentang keluarga Mafia sebagai sebuah komunitas kejahatan yang terorganisir selalu menarik. Apalagi ketika penulis novel ini menuangkan ide penulisannya setelah melakukan serangkaian riset mendalam, dan kemudian menuliskannya sebagai sebuah cerita yang rada realistis. Sebagai pembaca novel ini saya merasa diberi kisah yang cukup lengkap tentang lika-liku kehidupan anggota keluarga Mafia dengan segala romantikanya.
Saya juga sempat mencatat beberapa kutipan yang terdapat dalam novel, yang menurut saya cukup bagus untuk direnungkan.
1. Manusia gampang berubah, kadang mereka lupa, dan rasa terima kasih lambat laun akan memudar.
2. Apa yang sudah lewat biarlah lewat. Tak usah diingat-ingat lagi untuk alasan apa pun. Baik untuk mencari pembenaran maupun kebahagiaan. Kau adalah kau; dunia ini sudah seperti apa adanya.
3. Don Clericuzio memegang teguh keyakinannya dan sangat keras dalam menilai. Tuhan telah menciptakan dunia yang berbahaya dan manusia membuatnya lebih berbahaya lagi. Dunia ini adalah penjara tempat manusia mencari makan, sementara sesamanya adalah binatang-binatang, karnivora-karnivora yang tidak mengenal belas kasihan.
4. Tapi Don tahu bahwa cinta tidak dapat diandalkan, betapa pun dalamnya. Cinta tidak menjamin orang akan tetap merasa berterima kasih atau patuh, dan tidak membawa keselarasan dalam dunia yang sulit ini. Tak ada yang lebih memahami ini daripada Don Clericuzio. Untuk menimbulkan cinta sejati, seseorang juga mesti ditakuti. Cinta saja bisa membuat orang diremehkan, tidak ada artinya jika tidak mencakup rasa percaya diri dan kepatuhan.
5. Sejak peperangan dengan Keluarga Santadio, ia berpandangan jauh, cerdik, brutal jika diperlukan, dan pemaaf jika memungkinkan.
6. Ia bisa mendekteksi bibit yang mengganggu sebelum bibit itu memunculkan kepala.
7. Orang yang berbahaya mesti diawasi, meski kesetiaannya telah terbukti.
8. Don tidak pernah menyimpan informasi yang penting secara tertulis. Semua hal penting, termasuk segala dosa dan jasa orang-orang yang paling dicintainya, sudah tercatat dibenaknya.
9. Tentang Bisnis
"Kalau mereka sudah kuat, merekalah yang menekan kami. Itu namanya bisnis."
"Bisnis itu kotor dan memerlukan pengelolaan yang tegas dan keras."
10. Tentang Hidup : Realistis lah!
"Kau tidak bisa membayangkan seperti apa dunia nyata sesungguhnya. Apa bedanya apakah aku bahagia? Orang paling bahagia yang pernah hidup di dunia akan mengalami saat-saat menyedihkan dalam hidupnya."
11. Tentang Berbuat Salah
"Boleh-boleh saja membuat kesalahan, tapi jangan kesalahan fatal. Kalaupun kita berhasil mewujudkannya dan tujuan kita tercapai, kita akan dihantui selamanya."
12. Kekuatan Sabar
"Senjata paling ampuh seorang pemburu adalah kesabarannya. Sasaran kita bisa tercapai dengan kesabaran."
13. Tabiat Manusia
"Semua orang punya kecurigaan atas berbagai hal," kata Sang Don. "Itu sudah sifat manusia."
"Orang-orang tolol tak bisa diajak berdamai dengan penyelesaian yang masuk akal. Karenanya kau harus menghindari sejak awal berseteru dengan mereka. Atau, sebaiknya kau musnahkan saja mereka jika sudah terlanjur berurusan."
"Sangat berbahaya bersikap lunak pada orang-orang tolol."
14. Jangan anggap remeh suatu masalah. Jika dibiarkan membesar akan membuatmu kesulitan. Kau tidak punya kesempatan lagi membereskannya.
15. Kehidupan selalu menawarkan pekerjaan dan masalah. Untuk sementara, bersabarlah. Kurasa waktumu akan tiba juga. Dan waktuku.
16. Kesuksesan sering kali bisa menghapuskan kesalahan paling besar sekalipun.
17. Ia yang percaya penuh akan kemampuannya yakin bisa menangani apa pun kelak.
18. Mencari ketenaran dan kekayaan seperti mencari jarum dalam jerami; mesti dilakukan sendiri.
19. Dalam Hidup, Jangan Berperan Jadi Figuran
"Ia cukup cerdas untuk menyadari bahwa semakin kuat karakter tokoh-tokoh di sekitarnya, semakin berat pula tugasnya untuk menonjolkan perannya sendiri."
20. Bangkit dari Keterpurukan
"Jangan biarkan tragedi menghancurkan hidupmu," kata Gronevelt, "Kau harus melupakan semua itu."
Akhirnya, saya hanya berharap bahwa catatan sederhana yang ada ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Dan tak lupa saya merekomendasikan agar pembaca mencari dan membaca novel ini, sehingga dapat secara langsung menemukan daya tarik tersendri yang ada di dalamnya. [M.I]
0 komentar:
Posting Komentar