25 Mei 2012

 

Tentang Dialog

Setiap orang suka bercerita. Tujuannya sangat beragam, mungkin untuk saling berbagi pengalaman, sekedar mengungkapkan resah hati, atau pun menghibur. Bercerita bisa secara langsung, dapat pula secara tertulis. Dalam konteks cerita ditulis (cerpen, novelet, novel) tentu saja ada kaidah-kaidah tersendiri yang mesti diikuti, terutama yang berhubungan dengan unsur cerita mewakili suatu percakapan atau dialog langsung antara tokoh-tokoh yang melakoninya.

menulis dialog dalam cerita

Berikut ini ada beberapa tips penulisan dialog untuk menulis sebuah cerita:

1. Hendaknya menulis dialog dalam cerita tak mesti panjang dan berbelat-belit. Dialog harus singkat

2. Karena sebuah cerita ingin mengajak pembaca mengalami kejadian-kejadian yang diilustrasikannya, dialog cerita mesti menyajikan tambahan pengetahuan kepada pembaca.

3. Dialog sebuah cerita mesti saling menggantikan pemaparan atau ilustrasi biasa.

4. Dialog sebuah cerita mesti menyampaikan rasa spontanitas, atau memberikan kesan percakapan langsung para pelaku cerita satu-sama lain. Namun, mesti diingat pula bahwa dialog harus menghindari pengulangan yang kaku.

5. Dialog sebuah cerita mesti menjaga alur cerita terus bergerak maju, yaitu dapat memperkuat alur cerita memaparkan kejadian demi kejadian secara berurutan.

6. Dialog sebuah cerita mesti menggambarkan watak tokoh atau karakter si pembicara, baik secara langsung mau pun tak langsung tersirat
.
7. Dialog sebuah cerita harus menunjukkan adanya suatu hubungan antar orang per orang, atau merepresentasikan interaksi interpersonal.

Demikianlah mengenai tips penulisan dialog sebuah cerita yang bisa saya sampaikan dan semoga memberikan manfaat. [M.I]
Share: