20 Feb 2014

 

Humor Tak Sengaja

What’s in a name? If the rose blooms in a grave, it still smells fragrant without pointing to its name.

Apalah arti sebuah nama? Jika bunga mawar mekar di tanah makam, ia akan tetap harum tercium tanpa menunjuk pada namanya.

Tapi, malam ini saya melihat sebuah nama begitu punya peran yang tak terduga. Sebuah nama yang sama bisa menunjukkan ke dua orang yang berbeda. Ini gara-gara saya melihat selembar baliho caleg yang terpasang merujuk sebuah nama tertentu - Joni.

Joni yang saya kenal di kampung saya adalah seorang pemuda tanggung, agak badung tapi ramah dan suka tersenyum kepada siapa saja. Memang sambil tersenyum ramah, ia akan susah-payah menciptakan keseimbangan tubuh ketika berjalan. Si-Joni anak Uda Iyet tetangga saya itu suka tersenyum sambil sempoyongan. Lalu, orang-orang kampung saya akan membalas tegur sapa dengan kemurahan senyumannya itu dengan geleng-geleng kepala.

“Joni.. Joni… Dari dulu tak pernah mau berubah,” dengan nada menyesal yang sangat kental, orang-orang yang ditegur Joni membalas. Paling Joni cuma cengengesan. Sambil lalu ia menanggapi, “Itu artinya aku punya hati yang teguh, hehehe…”

Lain cerita dengan Joni yang ada di dalam gambar baliho. Memang kesan ramah tetap nampak juga. Wajahnya bersinar bersih, klimis dengan senyum tipis menggoda. Ada sebuah tulisan yang cukup mencolok mata di bawah namanya: Menuju Perubahan Bersama. Bunyi slogan kampanye politik itu menandai jika ia dipercaya masyarakat di dapilnya, ia akan membuat gebrakan menuju sebuah perubahan. Joni yang ini mau sekali berubah dengan keadaan dirinya yang semula. Tentu saja perubahan yang dipromosikannya itu akan terealisasi bila masyarakat di daerah pemilihannya bersedia mendukung.

Meskipun begitu, nyatanya kedua Joni masih belum berubah karena dua alasan utama yang berbeda. Joni si-badung suka mabok, anaknya tetangga saya itu belum berubah karena keteguhan pendiriannya. Joni yang di dalam gambar baliho sama belum berubah menjadi anggota legislatif karena belum pasti memperoleh dukungan suara. Satu nama Joni dengan dua orang yang berbeda, dengan orientasi hidup yang tak sama pula. Tapi keduanya dirujuk oleh satu nama dengan peran ganda. Aduhai, sebuah nama rupanya bermakna  “ada-ada saja”.  (M.I)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar